Pamekasan – Usai Puluhan siswa salah satu yayasan di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, harus dirawat intensif lantaran diduga keracunan setelah mengkonsumsi makanan dari program makanan bergizi gratis (MBG), pihak pengelola dapur menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan bertanggung jawab.
Perwakilan mitra dapur SPPG Larangan Tokol, Syaiful Arif, menyampaikan permohonan maaf sebesar-besar kepada masyarakat, khususnya pihak sekolah dan keluarga korban atas kejadian tersebut.
Pihaknya menegaskan akan bertanggung jawab terhadap para korban. Kedepan, pihaknya bersama seluruh tim dapur penyedia MBG berkomitmen melakukan perbaikan standar operasional dalam menyajikan menu makanan untuk siswa.
“Kejadian ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk pelayanan yang lebih baik ke depan. Kami berkomitmen memperbaiki hal-hal yang memang menjadi SOP di dapur MBG,” katanya, Rabu (10/9/25).
Syaiful mengklaim, selama ini seluruh tim yang terlibat dalam dapur penyedia MBG sudah menerima briefing untuk memaksimalkan peran masing-masing, khususnya mengantisipasi dampak yang mungkin timbul.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, koramil, kodim, dan berbagai pihak terkait. Keputusan selanjutnya akan diambil bersama agar tidak parsial, tapi menjadi hasil musyawarah,” pungkasnya. (hendra/rosyi)