Scroll untuk melanjutkan membaca
20251027_192944
20251027_192930
IMG-20251027-WA0060
20251027_192944
20251027_192930
20251027_192905
20251027_192855
20251027_192844
Oplus_131072
previous arrow
next arrow
Pendidikan

Bersama 230 Cendekiawan Muslim dari 31 Negara, Dosen STAI Az-Zain Sampang Tampil di AICIS+ 2025 UIII Depok

Avatar
×

Bersama 230 Cendekiawan Muslim dari 31 Negara, Dosen STAI Az-Zain Sampang Tampil di AICIS+ 2025 UIII Depok

Sebarkan artikel ini
MEMBANGGAKAN: Moh. Hamzah, M.H, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Az-Zain Sampang, Madura, saat menghadiri Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025.

Depok – Ajang ilmiah internasional Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025, resmi digelar kembali di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat, mulai tanggal 29 Oktober hingga 31 Oktober 2025.

Kegiatan bergengsi itu diselenggarakan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dengan tema “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future.”

Scroll untuk melanjutkan membaca
Scroll untuk melanjutkan membaca

Forum ini menjadi wadah pertemuan para ilmuwan, peneliti, dan akademisi dari berbagai negara untuk membahas isu-isu strategis seputar keislaman, sains, sosial, dan teknologi.

BACA JUGA :  Di Hadapan Legislator Jatim, Ketua ISNU Pamekasan Ajak Kolaborasi Berdayakan Pengusaha Muda

Tahun ini, sebanyak 230 makalah terbaik dari 31 negara terpilih untuk dipresentasikan. Jumlah tersebut menunjukkan posisi AICIS+ sebagai salah satu forum akademik internasional terkemuka di dunia Islam.

Di antara para akademisi tersebut, hadir Moh. Hamzah, M.H, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Az-Zain Sampang, Madura, yang turut ambil bagian dengan karya ilmiahnya berjudul “Electronic Mediation as a Legal Innovation in the Resolution of Sharia Economic Disputes: A Normative Study on the Implementation of Supreme Court Regulation Number 3 of 2022.”

BACA JUGA :  Mesin Lipat Baju Otomatis Karya Santri di Pamekasan Berhasil Sita Perhatian Publik

Dalam paparannya, ia menjelaskan  bahwa mediasi elektronik merupakan bagian inovasi hukum yang signifikan dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di era digital saat ini.

Pemanfaatan teknologi informasi di bidang peradilan memberikan pengaruh besar dalam memperkuat prinsip keterbukaan dan keadilan hukum Islam di Indonesia.

“Penelitian ini menegaskan bahwa mediasi elektronik bukan sekadar bentuk modernisasi prosedural, tetapi juga wujud aktualisasi nilai-nilai maqāṣid al-syarī‘ah dalam menghadirkan keadilan di era digital,”jelasnya.

Hamzah sangat bersyukur dapat memberikan pandangannya dalam forum itu, sehingga dapat memperkenalkan kampus Madura, utamanya STAI Az-Zain Sampang ke panggung akademik internasional.

BACA JUGA :  Usung Falsafah Pengembangan Keilmuan Teneyan Lanjang, Rektor: UIN Madura Siap Berkembang

Ia berharap keikutsertaannya dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika di kampusnya dalam berinovasi dan berkontribusi di bidang dunia riset.

“Keterlibatan saya di AICIS+ 2025 merupakan bentuk kontribusi nyata STAI Az-Zain Sampang dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi, khususnya pada bidang hukum ekonomi syariah. Partisipasi ini juga menjadi bukti bahwa STAI Az-Zain Sampang memiliki kapasitas untuk bersaing dan berperan aktif di tingkat global,” pungkasnya. (farid/rosyi)

20251022_162227
20251022_162252
20251022_162239
PlayPause
previous arrow
next arrow